Akibat Puting Beliung Satu Keluarga Tinggal Di Tenda darurat berbahan plastik dan terpal bekas, Bencana alam ini menghancurkan rumah mereka

Akibat Puting Beliung Satu Keluarga Tinggal Di Tenda darurat berbahan plastik dan terpal bekas, Bencana alam ini menghancurkan rumah mereka

Akibat Puting Beliung Satu Keluarga Tinggal Di Tenda Darurat berbahan plastik dan terpal bekas, Bencana alam ini menghancurkan rumah mereka. KARANGMULYA Jasa Sewa Tenda membaca dari media online tentang kejadian Bencana alam Puting Beliung yang terjadi di Kabupaten Demak, Jawa tengah, Bencana Alam Puting Beliung itu terjadi pada 14 Juni 2017 silam dan menghancurkan beberapa rumah warga. Salah satu rumah yang hancur akibat disapu angin puting beliung adalah milik Supriati salah seorang warga Desa Doreng, RT 01 RW 03, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Karena tidak memiliki biaya untuk membangun rumahnya kembali, Keluarga Supriati sudah sebulan ini Tinggal Di Tenda darurat berbahan plastik dan terpal bekas.

Supriati dan Suaminya Andi Sujianto memiliki tiga orang anak, satu diantaranya adalah balita (2 tahun), dua anak lainnya juga masih kecl-kecil dan baru berusia 5 dan 13 tahun. Ibu muda bersama ketiga anaknya ini harus hidup dengan fasilitas yang serba minim dalam tenda plastik berukuran 3 x 5 meter. Tenda Darurat itu mereka dirikan di atas tanah orang lain sebagai tempat berteduh selama satu bulan terakhir ini. Di Tenda Darurat berbahan plastik yang berlubang di sana sini, Suprihati tinggal dengan anak-anaknya. Tempat untuk tidur berdempetan dengan lemari pakaian, peralatan dapur maupun perlengkapan rumah tangga seadanya. Jika malam tiba dan cuaca tidak bersahabat, kondisi keluarga ini makin terlihat mengenaskan. Tak ada fasilitas air bersih maupun listrik. Keperluan MCK mengandalkan air sungai yang tak jauh dari Tenda Darurat mereka.

BACA JUGA:

Keadaan ini membuat semuanya serba minim, Selain minim air bersih, Supriati dan ketiga anaknya pun harus tidur di Tenda Darurat beralasakan tanah. Jika hujan turun, air pun masuk ke Tenda. Malam hari dingin dan siang hari panas membuat anaknya sering sakit-sakitan, Untuk penerangan belajar, anak sulungnya menyalakan lilin. Penderitaan keluarga Supriati bertambah karena Tenda Darurat yang ditempatinya berdiri di atas tanah orang lain. Jika diusir, ia bingung harus pindah ke mana. Biaya hidup yang makin naik membuat Suprihati harus ikut membanting tulang. Ia juga bekerja sebagai buruh serabutan. Jika ada tetangga yang membutuhkan tenaganya dengan upah Rp 35.000 sehari, maka dengan senang hati dia akan menerimanya.

Demikianlah artikel yang KARANGMULYA Rental Tenda tuliskan, Artikel dan gambar diambil dari Kompas.Com. Terimakasih telah mengunjungi website kami, Salam.

Share this:
Karangmulya Rental adalah Jasa Sewa AC, Sewa Genset, Sewa Tenda, Sewa Misty Fan atau Kipas Angin Air dimana Jasa Sewa kami dapat diterapkan pada acara besar atau kecil, indoor ataupun outdoor dapat dipastikan kami akan siap mendukung acara istimewa anda dan akan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk anda.