Sebelumnya Karangmulya Rental dan Sewa AC Standing telah memposting tulisan kami tentang krisis listrik Sumut dan juga Krisis Listrik Kaltim, Tentu saja tulisan kami inipun masih memiliki keterkaitan atau bahkan kami menemukan salah satu faktor pemicu terjadinya defisit listrik yang berimbas pada krisis listrik. Seperti kita tahu bersama bahwa AC (Air Conditioner) di klaim sebagai salah satu peralatan elektronik yang sangat besar memakan energi listrik, Belum lama ini pula pemerintah juga telah mensetujui kenaikan tarif dasar listrik dan mulai berlaku terhitung pada 1 Juli 2014, Namun ternyata itu tidak mempengaruhi masyarakat untuk membeli AC / Air Conditioner, Penjualan AC (Air Conditioner) di beberapa daerah meningkat terutama dimulai ketika musim panas awal tiba.
Sejak jaman dahulu manusia telah berupaya untuk membuat peralatan dan sistem pendingin ruangan, Bebagai cara serta upaya dilakukan dengan memanfaatkan kondisi alam sekitar. Pada masa itu keadaan dan kondisi alam masih bagus tidak seperti sekarang ini dimana hutan telah banyak yang rusak dan air-air sungai yang mengalir tercemar kotor oleh limbah industri, Mata air mengering dan aliran sungai mampet. Tetap saja sama dahulu dan sekarang, bahkan masalah panas ruangan menjadi meningkat seiring kerusakan alam yang semakin parah. Produk alam telah digantikan dengan peralatan elektronik dan pada masa kini menggunakan AC / Air Conditioner adalah solusi praktis yang paling nyaman yang ada walaupun alternatif teknologi pendigin ruangan semakin beragam namun keeffektipan, kepraktisan dan kebutuhan ruang yang minim menjadikan masyarkat lebih memilih AC / Air Conditioner.
Dahulu AC (Air Conditioner) hanya dimiliki oleh golongan masyarakat mampu saja hal ini dikarenakan harga AC yang masih sangat mahal sedangkan pendapatan rata-rata masyarakat masihlah kecil. Sekarang ini AC (Air Conditioner) tidak lagi menjadi barang yang lux, Kita dapat menjumpai AC / Air Conditioner telah digunakan di rumah-rumah kontrakan atau kos-kosan. Jika tempat tinggal yang minim begitu saja diperlukan energi listrik yang cukup tinggi bagaimana dengan dirumah gedongan atau di apartemen dan hotel, Walapun Pemerintah secara resmi telah menaikan tarif dasar listrik untuk 6 golongan pelanggan terhitung pada 1 Juli 2014, Namun tetap saja masyarakat lebih memilih kenyamanan meski harus mengeluarkan pengeluaran lebih.
Pemerintah secara resmi menaikkan tarif listrik bagi enam golongan pelanggan terhitung pada 1 Juli 2014. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyebut kenaikan ini tidak memberatkan masyarakat lantaran dilakukan secara bertahap. Kenaikan tarif Listrik untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 1.300 volt ampere (va) sebesar 11,36% atau sekitar Rp 20.675. Apabila tagihan sebelumnya sebesar Rp 182.000 maka setelah ada kenaikan menjadi Rp 202.675. Sedangkan bagi pelanggan dengan daya 3500 Va kenaikan hanya sekitar Rp 41.000. Apabila perbulan biasanya Rp 731.000, maka dengan kenaikan ini menjadi Rp 772.000. Golongan ini menurut Wacik termasuk kategori ekonomi mampu lantaran sudah memiliki perangkat pendingin ruangan atau AC / Air Conditioner.
Udara Pekanbaru (Riau) yang beberapa minggu terakhir ini mendekati suhu ekstrim ternyata berdampak pada penjualan AC (Air Conditioner) di toko Elektronik. Seperti yang diakui Eka Trikusama Dewi, Customer Service Elektronik Solution. Semenjak musim panas ini terjadi peningkatan penjualan elektonik yang paling signifikan pada AC. Seperti hari ini saja, kita baru buka sudah laku dua Air Conditioner(AC). Ia juga menambahkan peningkatan semenjak musim panas berkisar 60 persen. Karena dalam satu hari bisa 20 puluhan AC laku terjual. Itu dari segala tipe dan merk AC. Sementara untuk elektronik lainnya seperti Kulkas, TV, dan Mesin Cuci masih stabil hingga saat ini, dan belum ada peningkatan yang signifikan seperti AC / Air Conditioner.
Sumber: www.bertuahpos.com | Dari Berbagai Sumber
